Ayo Menulis Puisi
dalam kehidupan ini, banyak hal yang dapat kita lihat, dengar, dan rasakan. ayo tuangkan kesan itu dalam bentuk puisi. blog ini mencoba untuk memberikan inspirasi bagi pengunjungnya yang ingin belajar menulis puisi.
Rabu, 15 Maret 2017
Cakrawala Surga
Dia bersuka-ria ketika rindu mengucur
dari cinta yang muncul di telapak hati dan punggung jiwanya
Anugerah meluncur dari bibirnya yang merah muda
bercampur kenangan dalam bahasa yang menawan.
Pencari berita menonton dari kaca jendela
sambil menyiramkan rasa penasaran
Seorang ibu menenangkan keingintahuannya
yang memberontak penuh rasa ingin tahu,
Dan seorang ibu lainnya mengendalikan telinganya
agar mewaspadai cinta yang bergema dari dunia lain.
Mereka berbisik-bisik:
dia orang baik yang rupawan,
lurus dan penuh cinta.
Rindunya meledak
merekatkan kasih yang retak-retak,
pembuluh kebahagiaan membiru
ke permukaan bagai tato abstrak,
bersemi mengiringi lantunan doa.
Tetesan peluh kebencian
mengkristal di bawah kenangan
lumer oleh energi perdamaian
yang terpantul dari cermin jiwa.
Sayap-sayap cinta menghempaskan udara dengki,
memercikkan embun ketulusan ke langit-langit ruang hati
Suaranya lembut membawa artikulasi
seolah petikan harpa di tengah sunyi.
Dia meyakinkanku untuk tak pernah pergi lagi
Meski matanya bagai kumpulan teka-teki
Bagiku, senyumnya adalah cakrawala surga.
15/03/2017
Kamis, 09 Maret 2017
Pagi yang Indah
Ada yang baru saya sadari:
tidak lagi bertemu pagi yang indah.
Ketika naik kereta
ku cari ke sana dan ke mari.
Tidak ada.
Itu waktu yang biasa padahal,
waktu biasanya saya bertemu pagi yang indah.
Aku juga baru menyadari:
saat itu pagi di mana saya tidak bertemu
adalah karena saya berjalan pulang
sedangkan dia berangkat.
Kami tidak lagi berpapasan.
Aku berharap ia menemuiku
atau aku menemuinya
Menunggu pagi yang indah
kini jadi rutinitas harianku
Hei, orang-orang berlari mengejar pagi yang indah
Sebentar lagi akan lewat, kata mereka
Secara tidak sadar, aku ikut berlari
mengejar pagi yang indah
Napas saya terengah
Apa dia di sebelah sana?
Saya terperangah.
Orang sekitar berhasil memeluk pagi yang indah
Tepat ketika saya menoleh ada wajahnya
O, pagi yang indah. Senyum menghias mukanya.
Kami saling diam.
Orang-orang sibuk mengabadikannya
Saya biasa saja.
Ternyata dia pun masih bersebelahan dengan saya.
Kami semakin dekat. Tidak lagi berjarak.
10/03/2017
Selasa, 07 Maret 2017
Semesta Kenangan
Aku hampir tidak mengenalnya,
ketika melewati senja tanpa warna
meski bau jiwanya masih bercerita
tentang kisah dahulu kala
sebelum duri-duri bernyanyi
dan memisahkan kami.
Pena dan kertas mengira ceritaku ini adalah khayalan,
atau tentang kisah perang, bukan tentang cinta
Ya! Akupun tak ingin menyebutnya kisah cinta,
sebut saja cerita mengenai namaku dan namanya
Mungkin ini cerita biasa bagimu
tapi tidak untukku
Aku catat dalam satu perkamen rahasia,
lalu kehidupan menyodorkan takdir aneka warna
Jika kau bertanya siapa dia, sebut saja ia kenangan
mungkin ia telah melupakanku,
tapi aku tidak melupakannya
karena rindu yang ku ciptakan
membuat terang wajahnya sekarang.
Ia acap merubah diri menjadi semesta;
pantai yang indah
sinar matahari
daun-daun
embun
bahkan meja tulis
pensil
kertas
Ah, betapa banyak wajahmu
08/03/2017
Sabtu, 04 Maret 2017
Memahat Kebahagiaan
Memahat mimpi-mimpi dalam kubangan waktu
kian menajam bayanganmu
entah itu tentang tutur katamu
atau gemulai gerakanmu
Tanpa kusadari, kamu bagian cerita kehidupanku
Meski kita tahu ada tembok tinggi
pembatas mimpi-mimpi kita
Terselip pada lembaran kenangan itu,
kau membisikkan nama-nama kebahagiaan
yang berbeda
Ya, berbeda dari orang kebanyakan
Apa kau menyesal bertemu denganku?
katamu setiap kali aku mengeryitkan tanya
Mereka pasti punya alasan kenapa bahagia seperti itu
seperti halnya alasanku mengapa bahagia seperti ini
Kau boleh saja mempertanyakan
tapi jangan paksa pertemukan kemustahilan
Aku berharap kita tetap menggenggam syukur
Tuhan memberi kita kesempatan
untuk bertemu dan berbagi kebahagiaan
Mungkin ada terselip rasa haru
saling menyayangi di tengah perbedaan
Aku suka caramu mengosongkan perbedaan
Kita masih bersama
mungkin karena cinta
Terima kasih telah mencintaiku
membagi setengah kehidupanmu
untuk berani memperjuangkan cinta.
04/03/2017
Label:
cerita,
cinta,
kebahagiaan,
kehidupan,
kenangan,
mimpi,
puisi,
sayang,
syukur,
Tuhan,
tutur kata,
waktu
Rabu, 30 November 2016
Harapan dengan Segala Doa
Harapan hari ini, masih saja sama
seiring detak jarum jam
tak henti mengeja
Semoga bahagia
esok hari tetap ada
Senja kembali berwarna jingga,
menyanyikan rindu pada esok hari
Suara sunyi melempar tanya
tanpa menuntut jawaban
Sampai kapan malam
yang berbekal kerlip bintang,
memahami keindahan alam?
Sampai kapan detak jarum jam
yang tak henti mengeja waktu
memahami untaian hari
sebagai keindahan ibadah pada Tuhan?
Surabaya, 01 Desember 2016
Senin, 21 November 2016
Selembar Kebahagiaan Menunggu Doa
Selembar kebahagiaan terpampang di atas meja,
setia menunggu doa yang tak kunjung dipanjatkan.
Kesabaran tampak lelah meneranginya
Sedangkan sang nurani
yang paling dekat dengan kebahagiaan ini,
malah santai menopang dagu.
Sesekali menggaruk kepalanya
yang tak kunjung menemukan ide
untuk memulai mengucapkan syukur.
Mencoba untuk memukul keraguan
yang hinggap di kebisuan
Hingga akhirnya sang nurani
menyadari kesadaran yang melintas.
Nurani mencoba memutar memori
dari mana kesadaran itu berasal.
Kapan saat itu terjadi.
Tapi tetap saja tak kunjung mengerti
Ratusan kata selesai meluncur dari bibirnya
Kebahagiaan itu tak kosong lagi.
Benar saja, muncul rasa damai dalam jiwa,
seperti disinari lampu yang berkilau
Surabaya, 22 Nopember 2016
Kamis, 17 November 2016
Membersihkan Imajinasi
Kini saluran imajinasi kelihatan bersih
Dulu penuh tumpukan sampah
mulai dari harapan berkarat
kerinduan, janji, dan tangisan
jangan heran jika kotor dan tak lancar
Aku nekat membersihkan imajinasi
karena tak bisa menahan nafsu menulis
Aku suka imajinasi berwarna emas
yang ada hiasan burung berbulu emas
namun aku tak pandai mengungkapkannya
tutur bahasanya biasa saja
Meski demikian imajinasi tetaplah imajinasi
biarlah waktu yang akan menentukan
akan jadi imajinasi seperti apa nantinya
Surabaya, 18 Nopember 2016
Langganan:
Postingan (Atom)